MITRA – Insiden penembakan yang menewaskan satu warga di wilayah tambang emas Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), mengundang perhatian banyak pihak.
Salah satunya anggota DPRD Kabupaten Mitra Fanly Mokolomban. Ia meminta pemerintah untuk memperhatikan khusus wilayah tambang tersebut.
Itu disampaikan Ketua Fraksi Golkar ini dalam Forum Konsultasi Publik yang digelar di Soekarno Hall DPRD Mitra pada Kamis (13/3/2025).
Fanly memberikan masukan menyoroti pentingnya pemetaan wilayah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030.
Menurutnya, RPJMD 2025-2030 merupakan bagian dari visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Mitra, sehingga pemetaan wilayah harus selaras dengan potensi yang ada.
“Fraksi Golkar memberikan saran dan masukan mengenai pemetaan wilayah di Kabupaten Mitra agar pembangunan lebih terarah,” kata Fanly.
Salah satu perhatian utama adalah Kecamatan Ratatotok, yang memiliki sektor pertambangan rakyat. Fanly menekankan bahwa tambang di wilayah ini perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
“Pascakejadian di Ratatotok, kami berharap pemerintah dapat menjadikannya sebagai wilayah pertambangan yang dikelola secara legal dan sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa banyak masyarakat Mitra yang menggantungkan hidup dari sektor tambang. Jika tambang ditutup, akan berdampak serius pada kesejahteraan warga.
“Kami peduli dengan nasib para penambang. Jika tambang rakyat bisa difasilitasi dengan baik, misalnya melalui koperasi, maka ekonomi masyarakat akan tetap berjalan,” tegasnya. (Vel)