MANADO, MediaDaerah.com – Antrian panjang di SPBU dan kelangkaan LPG 3 kilogram (Kg) di sejumlah wilayah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
Hal ini terlihat pascapemadaman listrik lebih dari 24 jam. Pertamina pun langsung merespon kondisi tersebut.
Igusti Bagus Sutejo, selaku Manager Sales Sulawesi, memastikan stok BBM dan LPG 3 Kg masih aman jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Igusti mengakui ada kepanikan masyarakat ketika terjadi pemadaman listrik PLN.
“Dampaknya terjadi antrian panjang kendaraan di setiap SPBU yang ada di Sulut. Begitu juga LPG 3 Kg terjadi kelangkaan,” ungkapnya didampingi Angga Yudiwinata Putra Sales Retail Manager Wilayah Suluttenggo PT Pertamina dan Karo Perekonomian Pemprov Sulut, Reza Dotulong, saat menggelar konferensi pers di Kantor Gubernur Sulut, Jumat (13/12/2024).
Lanjutnya, pihak Pertamina telah melakukan pengawasan dengan bekerjasama instansi terkait, Biro Perekonomian Pemprov Sulut serta melibatkan kepolisian untuk mengurai antrian di SPBU.
Meski begitu, Igusti tak menepis soal kondisi di lapangan telah terjadi pembelian untuk kembali dijual oleh para spekulan. Tapi hal itu menurutnya memang di luar sistim Pertamina hingga pihaknya mengantisipasi dengan turun ke lapangan bersama tim monitoring Pemprov Sulut mencegah terjadi hal yang melanggar ketentuan.
“Antrian terjadi, kita turun ke SPBU di Manado dan SPBE Liwas untuk mengetahui stok BBM dan LPG, mengingat ada gangguan listrik sehingga kita perlu penyesuaian dengan menggunakan genzet. Hal itu perlu waktu hingga timbul antrian di setiap SPBU. Tapi sekali lagi kami himbauan masyarakat jangan panik kita sudah melakukan recoveri,” terang Igusti.
Dijelaskan, pasokan LPJ ada kenaikan 10 hingga 16 persen untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru.
“Jadi untuk LPJ kita tambah pasokan hingga 60 ribu tabung sekitar bulan Oktober hingga November lalu. Dan kita tambah pada awal Desember 6 persen hingga pasokan LPJ menjadi 104 ribu tabung. Khusus Manado ada 25 ribu tabung dan kita monitor dan pantau terus dengan merespon cepat jika ada informasi terkait stok LPJ dilapangan. Artinya kita Pertamina siaga terus di Sulut karena tugas kami,” katanya.
“Sementara untuk BBM, dinormalkan serta mengambil kebijakan agar mengurai antrian, setiap SPBU dapat melayani hingga jam 12 malam serta menunjuk 2 SPBU untuk melayani 24 jam,” sambungnya.
Dipastikan, pertamina ada skenario reguler kalau ada kondisi listrik padam, ada relaksasi ke masyarakat agar kebutuhan masyarakat terpenuhi.
“Kita lakukan normalisasi,” imbuhnya. (Riv)