Headline Pentas

Jelang Pilkada, KPU Sulut Bersama JIPS Gelar Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih

MANADO, MediaDaerah.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) bersama Jurnalis Independen Pemprov Sulut (JIPS) menggelar Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut Tahun 2024 di Hotel Four Point, Manado, Rabu (20/11/2024).

Adapun kegiatan sosialisasi ini dihadiri ratusan wartawan dari sejumlah pos liputan di Kota Manado.

Kegiatan ini juga mengusung format dialektika, dimana adu argumen serta gagasan antar peserta diskusi, serta para narasumber tersaji dalam dialog yang elegan.

Ketua KPU Sulut Kenly Poluan mengatakan, kegiatan ini sangat membantu untuk sosialisasi, serta mitigasi jika ada kejadian yang tidak kita inginkan.

“Yang paling penting adalah bagaimana tahapan-tahapan serta proses Pilkada ini bisa terlaksana, diantaranya saat ini tengah berlangsung proses pendistribusian logistik,” terangnya.

Poluan berharap seluruh rangkaian dan tahapan berjalan sebagai mana mestinya hingga proses punggut hitung.

Taufik Tumbelaka, pengamat politik dan pemerintahan yang menjadi salah satu narasumber memaparkan materi tentang Pers Dalam Pusaran Dinamika Pemilukada.

Menurutnya, pers salah satu pilar penting sebagai penjaga kewarasan demokrasi. Selain legislatif, eksekutif dan yudikatif, maka era modern demokrasi mengenal pers sebagai pilar ke empat atau secara internasional disebut Four Estate.

“Dunia seakan menyadari posisi dan peran legislatif, eksekutif dan yudikatif seakan meninggalkan ruang kosong yang berpotensi melemahkan atau memberi celah kelemahan. Untuk itu, pers dianggap salah satu pihak yang sangat tepat mengisi ruang kosong itu sebagai upaya penguatan demokrasi,” jelasnya.

Tumbelaka menilai, Pemilukada Serentak 2024 memang akan menjadi ujian berat bagi kualitas demokrasi dan juga pers. Karena sebelumnya belum pernah ada hajatan demokrasi seperti sekarang, dimana disetiap wilayah tanpa kecuali akan terlibat secara emosional.

“Pers berhadapan dengan tingginya ekspektasi publik. Dan itu wajar, dikarenakan pers dianggap juga sebagai penjaga kewarasan demokrasi,” tandasnya. (Riv)