MediaDaerah.com – Siti Atikoh, istri Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo senam ceria bersama ribuan warga Manado di Pohon Kasih Kawasan Megamas, Kota Manado, Rabu pagi (17/1/2024).
Kedatangan Siti didampingi Rita Dondokambey Tamuntuan dan Irene Angouw Pinontoan yang disambut hangat ribuan warga. Saking menyemutnya massa, Siti sempat kesulitan menuju panggung.
Sebelum mengunjungi Kawasan Megamas, Siti singgah di pasir putih jembatan Sario. Secara kebetulan, saat Siti datang, pelangi muncul di awan, yang dapat dilihat dengan indah dari lokasi itu.
Ia pun menuju ke kawasan sekitar pukul 07.00 WITA. Atikoh tampak mengenakan setelan pakaian olahraga berwarna hitam dan kaus hitam. Warga Manado tampak antusias menyambut kehadiran Atikoh.
Di sepanjang jalan yang dilalui, banyak masyarakat memanggil nama istri Ganjar Pranowo. Selanjutnya, ia dan masyarakat melakukan senam line dance.
Ketua TPD Ganjar-Mahfud Sulut Rio Dondokambey mengucapkan selamat datang. Ia mengajak warga agar menjadikan Siti sebagai ibu negara.
“Caranya menangkan Ganjar-Mahfud,” kata dia.
Rio Dondokambey juga menyebut suksesnya seorang lelaki bukan karena ada perempuan di belakangnya, tapi di sampingnya.
“Sosok Ibu Siti Atikoh ini sangat luar biasa, beliau yang paling cocok jadi ibu negara kita. Maka mari solidkan gerakan, kita sosialisasikan program Ganjar-Mahfud,” tutur dia.
Pada kesempatan itu juga, seperti biasa caleg DPR RI nomor urut 1 dari PDI Perjuangan itu menjadi rebutan foto kader, relawan dan simpatisan.
Saat tiba di Area Pohon Kasih Megamas Manado, Rio Dondokambey langsung didatangi para relawan yang ingin berswafoto dengannya.
Rio datang mengenakan pakaian hitam dengan tulisan sat set. Dia dengan ramah melayani para relawan PDIP yang ingin berfoto dengannya.
Sepanjang acara, Sekjen DPP Taruna Merah Putih terus diadang relawan untuk berfoto. Dengan senyum ia tetap melayani.
Adapun pada kesempatan itu, Siti Atikoh membeberkan program KTP Satu Kartu Terpadu Indonesia (KTP Sakti) yang digagas Ganjar-Mahfud bakal mempermudah hidup rakyat.
“Kenapa KTP Sakti itu penting karena banyak sekali program-program dari pemerintah yang seharusnya itu terintegrasi,” kata Atikoh.
Adapun ide awal KTP Sakti ini berangkat dari banyaknya program kerakyatan seperti penyaluran bansos dan lainnya yang selama ini berjalan, berbasis data yang berbeda-beda.
Sehingga muncul masalah seperti warga yang seharusnya mendapat bantuan, tetapi justru tak memperolehnya.
“Dengan adanya KTP Sakti yang integratif tentu nanti akan mempermudah bagi kita semua untuk bisa memantau, apakah penerima manfaat yang menerima itu benar-benar yang sesuai, apakah tempat sasaran atau tidak,” tuturnya.
“Termasuk juga untuk teman-teman UMKM, apakah mereka itu sudah mendapatkan pelatihan, apakah bantuan permodalannya itu sudah mendapatkan, atau untuk teman-teman yang lain terkait dengan akses kesehatan juga seperti itu,” sambungnya.
Siti Atikoh menyebut dengan adanya satu data dalam KTP Sakti, maka data penyaluran program kerakyatan lebih tepat sasaran dan merata hingga ke pelosok tanah air.
“Harapannya dengan perbaikan data seperti ini nanti akan semakin bagus program-programnya dan bisa benar-benar diterima oleh masyarakat,” tandasnya. (Riv)