MANADO – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menyayangkan terjadinya dugaan keracunan sejumlah siswa SD di Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).
Dugaan keracunan ini setelah siswa SD tersebut mengkonsumsi susu dari program GENIUS (Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Sehat Bergizi untuk Siswa).
Program ini dari pemerintah pusat yang sudah berjalan di lima kabupaten/kota di Sulut, yang salah satunya di Kabupaten Bolmong.
Gubernur Olly mengatakan, setelah diteliti ternyata tidak semua siswa SD yang minum susu dari program tersebut yang mengalami keracunan.
“Hanya di Lolak terjadi keracunan. Mungkin mobil yang membawa susu tersebut terjemur di panas sehingga terjadi kontaminasi,” kata Gubernur Olly saat diwawancarai wartawan di lobi Kantor Gubernur Sulut, Selasa (24/10/2023).
Ia mengimbau agar tidak terjadi kejadian serupa, pihak BPOM diminta untuk melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pembagian susu secara massal.
“Ini sangat penting supaya tidak ada lagi kasus-kasus keracunan yang terjadi,” tukasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pangan Daerah Provinsi Sulut, dr Jemmy Lampus menjelaskan, pemberian susu gratis kepada siswa SD adalah program pemerintah pusat yang bersumber dari APBN.
“Pangan yang diberikan kepada para siswa tersebut merupakan Program GENIUS atau Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Sehat Bergizi Untuk Siswa. Dan ini program pusat yang disalurkan lewat pihak ketiga,” ungkapnya.
Menurut dia, Program GENIUS itu sudah mulai dijalankan. Bahkan, hingga hari ini telah sembilan kali diberikan.
“Ada lima kabupaten/kota di Sulut yang mendapatkan program tersebut. Tiap daerah dapat tiga SD. Ini sudah kesembilan kali dari 20 kali rencana pemberian,” jelasnya.
Selain itu, katanya, program GENIUS di Sulut diberikan kepada 2.552 siswa, dan setiap pemberian menunya berbeda-beda.
“Ada 20 menu. Tapi pemberiannya berbeda-beda. Dengan komposisi protein tinggi low kategori. Untuk susu UHT 200 militer, ada rasa coklat atau rasa strawbery,” terangnya.
Pemberian bantuan gratis ini, lanjutnya, karena sesuai dengan penelitian bahwa banyak siswa SD ke sekolah tidak sarapan pagi.
“Untuk pemberian program ini dilakukan sebelum istirahat. Jadi masaknya subuh, jam 7 dibawa ke sekolah. Sebelum dibagikan dilakukan edukasi terlebih dulu, termasuk cara mencuci tangan yang benar,” ujarnya
Dalam penyalurannya, sambung Lampus, selalu dilakukan pendampingan.
“Ada pendampingan dari Asosiasi Ilmu Pendidikan Gizi Indonesia Universitas Muhammadiyah untuk melihat dari sisi gizinya,” terangnya. (Riv)
Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat diwawancarai awak media di Lobi Kantor Gubernur Sulut. (FOTO: ISTIMEWA)
MANADO – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menyayangkan terjadinya dugaan keracunan sejumlah siswa SD di Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).
Dugaan keracunan ini setelah siswa SD tersebut mengkonsumsi susu dari program GENIUS (Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Sehat Bergizi untuk Siswa).
Program ini dari pemerintah pusat yang sudah berjalan di lima kabupaten/kota di Sulut, yang salah satunya di Kabupaten Bolmong.
Gubernur Olly mengatakan, setelah diteliti ternyata tidak semua siswa SD yang minum susu dari program tersebut yang mengalami keracunan.
“Hanya di Lolak terjadi keracunan. Mungkin mobil yang membawa susu tersebut terjemur di panas sehingga terjadi kontaminasi,” kata Gubernur Olly saat diwawancarai wartawan di lobi Kantor Gubernur Sulut, Selasa (24/10/2023).
Ia mengimbau agar tidak terjadi kejadian serupa, pihak BPOM diminta untuk melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pembagian susu secara massal.
“Ini sangat penting supaya tidak ada lagi kasus-kasus keracunan yang terjadi,” tukasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pangan Daerah Provinsi Sulut, dr Jemmy Lampus menjelaskan, pemberian susu gratis kepada siswa SD adalah program pemerintah pusat yang bersumber dari APBN.
“Pangan yang diberikan kepada para siswa tersebut merupakan Program GENIUS atau Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Sehat Bergizi Untuk Siswa. Dan ini program pusat yang disalurkan lewat pihak ketiga,” ungkapnya.
Menurut dia, Program GENIUS itu sudah mulai dijalankan. Bahkan, hingga hari ini telah sembilan kali diberikan.
“Ada lima kabupaten/kota di Sulut yang mendapatkan program tersebut. Tiap daerah dapat tiga SD. Ini sudah kesembilan kali dari 20 kali rencana pemberian,” jelasnya.
Selain itu, katanya, program GENIUS di Sulut diberikan kepada 2.552 siswa, dan setiap pemberian menunya berbeda-beda.
“Ada 20 menu. Tapi pemberiannya berbeda-beda. Dengan komposisi protein tinggi low kategori. Untuk susu UHT 200 militer, ada rasa coklat atau rasa strawbery,” terangnya.
Pemberian bantuan gratis ini, lanjutnya, karena sesuai dengan penelitian bahwa banyak siswa SD ke sekolah tidak sarapan pagi.
“Untuk pemberian program ini dilakukan sebelum istirahat. Jadi masaknya subuh, jam 7 dibawa ke sekolah. Sebelum dibagikan dilakukan edukasi terlebih dulu, termasuk cara mencuci tangan yang benar,” ujarnya
Dalam penyalurannya, sambung Lampus, selalu dilakukan pendampingan.
“Ada pendampingan dari Asosiasi Ilmu Pendidikan Gizi Indonesia Universitas Muhammadiyah untuk melihat dari sisi gizinya,” terangnya. (Riv)