SITARO – Berbagai cara terus dilakukan Perwakilan BKKBN Sulawesi Utara (Sulut) dalam upaya percepatan penurunan stunting di daerah Bumi Nyiur Melambai.
Seperti kegiatan yang dilakukan di Kabupaten Kepulauan Sitaro yaitu Orientasi Kampung KB dan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB.
Kegiatan yang diprakarsai BKKBN Sulut bersama Dinas PPKB Sitaro ini, dibuka langsung Penjabat (Pj) Bupati Sitaro, Joi Eltiano Bernadin Oroh di Auditorium Pemkab Sitaro, Selasa (3/10/2023).
Pj Bupati Sitaro saat sambutan memberikan apresiasi kepada segenap jajaran Perwakilan BKKBN Provinsi Sulut memprakarsai kegiatan bernilai penting tersebut.
“Terutama dalam meningkatkan kapasitas pengelolaan Kampung Keluarga Berkualitas dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting di daerah,” ungkapnya.
Ia berharap, program tersebut mampu meningkatkan pemahaman pengelolaan tingkat desa tentang upaya penanganan stunting, sebagai wujud komitmen bersama dalam menjawab tantangan yang dihadapi.
“Pemerintah Kabupaten Sitaro terus gencarkan Program GESIT EVA’S (Gerakan Sitaro Edukasi InterVensi Anak Stunting) untuk percepatan penurunan stunting. Sehingga melalui lingkungan terkecil yaitu keluarga, setiap anak akan mendapatkan perawatan serta dukungan yang layak untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sulut, Ir Diano Tino Tandaju, M.Erg dalam sambutan ikut memaparkan kondisi Sitaro dalam kegiatan Percepatan Penurunan Stunting dan Program BanggaKencana.
Kata Tandaju, saat ini terdapat beberapa hal penting dalam pengelolaan Program BanggaKencana yang memerlukan akselerasi partisipasi dan peran serta seluruh mitra kerja terutama di Kepulauan Sitaro.
Hal penting yang dimaksud, yaitu ercepatan Penurunan Stunting Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Kabupaten Kepulauan Sitaro sebesar 14,4% atau turun 8,1% dari prevalensi tahun 2021 yaitu sebesar 22,5%.
“Bila melihat hasil pengukuran bulan Februari 2023 melalui elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) masih terdapat 20 (0,58% dari 3.421 anak yang diukur) anak yang dikategorikan sebagai stunting. Berdasrkan hasil updating data PK22 di Kabupaten Kepulauan Sitaro terdapat 4.311 keluarga yang punya resiko stunting,” paparnya.
Untuk itu, lanjut dia, kelompok masyarakat terutama yang berada di Kampung Keluarga Berkualitas perlu diberdayakan sehingga bersama-sama dengan Tim Pendamping Keluarga dapat melakukan pendampingan bagi anak stunting dan keluarga yang beresiko stunting.
Turut hadir Kepala Dinas PPPA, PP dan KB Fabiola Papona, S. Sos, Ketua TP.PKK Kabupaten Kepulauan Sitaro Maja Eva Oroh Rumengan, SE, Sekda Sitaro Denny Kondoj, M. Si, Kepala Perangkat Daerah, Kepala Bagian Sekda dan Camat, Kapitalau, Ketua Pokja Kependudukan bersama tim BKKBN Provinsi Sulut dan Satgas PPS Provinsi Sulut. (*)