Humaniora

Kadis Pariwisata Sulut Henry Kaitjily Buka Festival Bunaken 2023: Ada Tarian Adat, Bersih Pantai dan Transplantasi Terumbu Karang

MANADO – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) di bawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw terus berupaya menjaga kelestarian Pulau Bunaken.

Upaya ini untuk menjaga agar Pulau Bunaken yang telah menjadi icon yang terkenal hingga ke luar negeri tetap terjaga dan menjadi kebanggaan.

Adapun kegiatan Festival Bunaken tahun 2023 menggaungkan kelestarian alam Pulau Bunaken dan sekitarnya.

Festival Bunaken ini dibuka Kepala Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Provinsi Sulut, Henry Kaitjily, siang tadi di Pulau Bunaken, Jumat (22/9/2023).

Aksi bersih pantai di Pulau Bunaken untuk menjag kelestarian alam. (FOTO: ISTIMEWA)

Pelaksanaan acara ini juga merupakan rangkaian dalam memeriahkan HUT Ke-59 Provinsi Sulut.

Pembukaan Festival Bunaken 2023 berlangsung usai acara Opening Ceremony Water Sport Competition Kasal Cup 2023 pagi tadi di Kawasan Megamas Manado.

Henry Kaitjily mengatakan, Festival Bunaken 2023 dihadiri perwakilan pelaku pariwisata Sulut dan masyarakat Pulau Bunaken.

“Mereka bukan hanya sekadar mengikuti acara seremoni, tapi turut melakukan aksi bersih-bersih pantai Bunaken dan transplantasi terumbu karang,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, acara tersebut merupakan event tahunan yang digelar untuk merangsang turis berkunjung ke Pulau Bunaken.

Adapun di tahun 2023 ini tema yang diambil adalah Renewable and Sustainable Bunaken. Kaitjily berharap para pelaku pariwisata ikut mempromosikan tentang tajuk tersebut.

Promosinya adalah para turis yang datang ke Bunaken harus ikut menanamkan mangrove dan transplantasi terumbu karang. Para pelaku pariwisata harus ‘menjual’ paket tersebut.

Tampak, transplantasi terumbu karang di acara Festival Bunaken 2023. (FOTO: ISTIMEWA)

“Jadi harus ada paket dalam jualan pariwisata. Jangan cuma datang tanpa ada isi berguna bagi lingkungan hidup,” tuturnya.

“Masyarakat dan pelaku pariwisata harus ada paket menjual coral terumbu karang dan mangrove untuk ditanam di Bunaken. Juga di Siladen, Manado Tua dan sebagainya,” tambahnya.

Ditegaskan birokrat berpengalaman di luar negeri ini, para turis baik lokal, nusantara hingga luar negeri jangan hanya menikmati pariwisata Sulut tapi tidak memperhatikan lingkungan hidup.

“Kita harus meminimalisir pengrusakan lingkungan. Jadi ini kegiatan bukan hura-hura tetapi pesannya kita membangun pariwisata bersama-sama,” ujarnya.

“Pesan mendalam yakni mari kita menjaga lingkungan melalui upaya terbarukan dan berkelanjutan. Jadi mari kita membangun Bunaken yang indah, baik biotanya dan daratnya,” tandas Kaitjily.

Pada kegiatan ini turut dihadiri perwakilan Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Asosiasi Indonesia Tour and Travel Agencies (ASITA), Insan Pariwisata Indonesia (IPI), Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), Generasi Pesona Indonesia (GEMPI), Asosiasi Creator Sulut, Serikat Pemersatu Seniman Indonesia (SPSI), Perhimpinan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) dan Jurnalis Independen Pemprov Sulut (JIPS). (Riv)