MANADO – Medical Expo and Health Tourism 2023 akan digelar di Manado pada 4-6 Agustus. Event ini merupakan salah satu kegiatan untuk menggairahkan pariwisata Sulawesi Utara (Sulut).
“Ini akan menghadirkan peserta dari unsur kesehatan di Sulut dan Gorontalo. Selain itu akan dihadiri oleh dokter Terawan,” kata Staf Khusus Gubernur Bidang Pariwisata, Dino Gobel bersama Kepala Dinas Kominfo Sulut Steven Liow dan Ketua Panitia Yola Langelo dalam jumpa pers di Kantor Dinas Kominfo Sulut, Jumat (28/7/2023).
Gobel menjelaskan, kegiatan secara swadaya tersebut yang dimotori Ketua Panitia Yola Langelo, mendukung program dari Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK).
“Ini juga sejalan dengan apa yang digaungkan Presiden Joko Widodo dalam menggairahkan kembali dunia pariwisata dan investasi termasuk di Sulut,” jelasnya.
Lanjut dia, pada 2021 lalu dalam masa pandemi sudah pernah dicanangkan terkait dengan program kesehatan pariwisata.
“Ini merupakan langkah maju di dunia pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara. Di Sulut sendiri telah dibangun 10 Rumah Sakit (RS) termasuk swasta terkemuka yang berteknologi dan fasilitas tak kalah baiknya, juga ada RS daerah termasuk RS ODSK, RS Mata dan lain-lain.
Gobel juga menambahkan bahwa, nantinya peserta kegiatan akan melibatkan dari pihak pengelola hotel/resort serta RS di Wilayah Indonesia Timur.
Sementara itu, Ketua Panitia Yola Langelo mengatakan, event yang akan dilaksanakan di Mantos Manado tersebut, akan menyuguhkan banyak kegiatan yang menarik.
“Akan ada talkshow melalui masing-masing narasumber baik dari pihak kesehatan maupun asuransi, sehingga event ini akan lebih bermanfaat dan menyentuh masyarakat seperti yang diharapkan sebaik mungkin,” terangnya.
Kepala Dinas Kominfo Sulut Steven Liow mengakui, adanya layanan yang terintegrasi dan menyentuh langsung kepada wisatawan serta masyarakat merupakan satu keharusan menunjang pariwisata daerah.
“Jadi layanan online lebih diutamakan sehingga tidak ada lagi keterlambatan dalam pelayanan kepada masyarakat, terlebih bagi turis yang masuk Sulut. Sehingga layanan dalam klinik puskesmas itu memakai Sistem Informasi Klinik RS agar data pasien walaupun dari pasien turis yang sakit, datanya dari negara asal bisa diketahui sehingga membantu penanganan kesehatan dengan cepat,” tandas Liow. (Riv)