MANADO – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Utara (Sulut) mempersiapkan diri menatap PON di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) pada 2024 mendatang.
Salah satu yang dilakukan yakni memantapkan persiapan pelatih dan atlet lewat bimbingan teknis (Bimtek) yang digelar di Aula Mapalus, Kantor Gubernur Sulut, Rabu (29/3/2023).
Bimtek ini dibuka Ketua Umum KONI Sulut Steven Kandouw diwakili Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulut, Marsel Sendoh.
Ia mengatakan, sinergitas antar stakeholder terkait sangat dibutuhkan untuk menunjang berbagai kebutuhan dari para pelatih maupun atlet.
“Menjadi harapan pemerintah karena setiap iven termasuk iven pra PON ini di dalamnya juga ada keterlibatan pemerintah. Dalam hal ini pemerintah daerah, maka sinergi dan kemitraan kita harus dibangun terus,” kata Sendoh mengutip sambutan Ketum KONI Sulut.
Lanjut dia, KONI Sulut optimis dapat mengikuti 45 cabang olahraga (Cabor) pada PON mendatang, dengan target atau tujuan medali emas.
Para satuan tugas (Satgas) yang telah diberi tanggungjawab oleh KONI Sulut untuk mengatur administrasi sebaik-baik mungkin, sebab hal ini akan dimintai pertanggungjawaban.
“Kegiatan serta anggaran ini memang tertata di kami, tetapi kami hibahkan semua ke KONI, sehingga tidak mengalami hambatan dalam hal pembiayaan-pembiayaan maupun kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan oleh baik kondisi sendiri maupun Satgas yang sudah dibentuk oleh Ketua Umum KONI,” terangnya.
“Saya informasi memang jadwal kita akan persiapkan sedini mungkin. Sudah beberapa cabor yang sudah memasukkan jadwal tinggal nanti diisi oleh Satgas, diatur agar supaya menjadi pedoman kami setiap cabor mengikuti, baik pendamping KONI ataupun pendamping dari Dispora,” sambungnya.
Ia menjelaskan, para satgas bisa secara langsung untuk memback-up administrasi-administrasi dalam bentuk SPJ kelengkapan, mengingat ini merupakan penyelenggaraan dari negara, maka perlu dipertanggungjawabkan.
“Jangan sampai hal ini menjadi hambatan untuk menjadi temuan di kemudian hari. Untuk itu kita antisipasi,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Harian KONI Sulut Brigjen TNI Theo Kawatu menerangkan, Bimtek ini perlu dilakukan sebagai acuan bagi para pelatih dalam memaksimalkan para atlet dengan pengetahuan-pengetahuan yang akan diberikan.
“Kegiatan Bimtek ini sangat penting dan perlu, sangat disayangkan apabila yang sudah diundang tidak datang. Padahal pemda melalui KONI memberikan anggaran salah satunya untuk menunjukan dan memajukan olahraga kita ini melalui Bimtek,” jelas Kawatu. (Riv)