KOTAMOBAGU – Dalam rangka mendorong peningkatan ekonomi para akseptor KB, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Orientasi Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Akseptor di Balai Penyuluhan Kampung KB Desa Tabang, Kotamobagu Selatan, Kota Kotamobagu, Rabu (8/3/2023).
Peserta yang hadir terdiri dari pengurus AKU, PKK, POKJA dan kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) di Kampung KB. Kegiatan dibuka oleh Kadis PPKB Kota Kotamobagu Ahmad Yani SE.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulut, Ir. Diano Tino Tandaju, M.Erg dalam sambutan yang dibawakan oleh Sekretaris Perwakilan BKKBN Sulut, Lady D. Ante, S.Pd, MAP menyampaikan, stunting dapat dicegah melalui pencegahan dari hulu, yaitu melalui pembinaan kepada keluarga yang beresiko stunting.
“Kami berharap agar peserta yang hadir dapat mensosialisasikan materi dan informasi yang didapatkan pada pertemuan ini kepada keluarga yang beresiko stunting di lingkungannya. Karena untuk mengeliminasi permasalahan stunting memerlukan kerjasama dan dukungan dari semua pihak mulai dari pemerintah, swasta dan termasuk masyarakat didalamnya” ungkapnya.
Ia melanjutkan, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 angka stunting di Provinsi Sulut berada pada angka 20,5% sudah berada di bawah rata rata nasional 21,6%.
“Namun masih dibutuhkan kerja ekstra bersama untuk mencapai target nasional 14% di tahun 2024,” tandasnya.
Pada kegiatan ini peserta dibekali juga dengan materi tentang pemasaran dan pengemasan produk oleh Disperindag Kotamobagu.
Kemudian dilanjutkan dengan materi pemanfaatan tanaman lokal untuk atasi stunting oleh Dinas Ketahanan Pangan Kota Kotamobagu, dan ditutup dengan penyerahan bantuan Alat Teknologi Tepat Guna (ATTG) kepada kelompok UPPKA “Aneka Rasa”. (Riv)