MALANG – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Steven Kandouw, menghadiri kegiatan Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se Sulut dan Penandatangan Kerja Sama Antara Daerah (KAD) Sulut-Jatim di Malang, Kamis (16/2/2023).
Kesempatan itu, Wagub Kandouw menyampaikan perkembangan inflasi di Bumi Nyiur Melambai.
Kata dia, meski inflasi di Sulut berhasil dikendalikan, namun Pemerintah Provinsi Sulut terus melakukan upaya-upaya untuk memperbaiki kekurangan yang ada.
“Walaupun kita tiga besar pengendalian inflansinya, tetapi kita tidak berpuas diri. Kita harus perbaiki kekurangan kita. Saya senang ada roll model. Kita boleh belajar testimoni dari Malang ini, bagaimana BUMD proaktif dalam penanggulangan inflansi,” ujarnya.
Ia mengambil contoh inflansi di Negara Turki yang begitu besar yakni mencapai 60 persen. Di negara yang dilanda gempa itu, katanya, Presiden Turki menerapkan kebijakan suku bunga rendah dan memaksa masyarakat untuk saling berbelanja, tanpa melakukan impor.
“Itu teorinya Presiden Turki. Tapi belum terbukti. Kalau kita di Indonesia, suku bunga fluktuatif untuk menjaga inflansi. Karena ini sudah menjadi kebijakan pemerintah, kita harus jaga. Sebab teorinya sudah terbukti,” bebernya.
Wagub mengakui sejauh ini tingkat inflasi Provinsi Sulut masih relatif aman.
“Alhamdulillah di Sulut inflansi masih aman. Tapi Manado dan Kotamobagu inflansinya 4 dan 6 persen. Ini tanda awas. Jangan sampai merembet ke daerah lain. Tapi saya percaya, dimana ada usaha disitu ada jalan. Termasuk hari ini kita mengikuti kegiatan Capacity blBuilding TPID Sulawesi Utara,” tukasnya.
Usai kegiatan, Wagub Kandouw menyaksikan penandatanganan kerjasama Pengusaha VCO dan Gula Aren dengan Pengusaha Beras Telur Ayam di Jawa Timur. Ekspansi kerja sama dagang antar provinsi akan menggairahkan pemulihan ekonomi di Sulut. (Riv)